Jumat, 30 September 2011

Lovia

Lovia

Oleh : Agnes Nova Bellinda


Siswi SDN Pangulah Baru I
Kabupaten Karawang


Teng…teng…teng….
Suara bel berbunyi,menandakan waktu istirahat. Seperti biasanya Lovia dan temannya Ilfa, Ilfi ,dan Defa pergi ke kantin. Yah, Ilfa dan Ilfi adalah saudara kembar. Oh, iya mereka bersekolah di SD The Magic.
“Um…kalian mau makan apa nih, biar aku yang pesen ya…?,” Usul Lovia.
“Nasi goreng,” Teriak Defa dengan semangat sambil mengacungkan tangan.
“Aku mie ayam saja deh,” Jawab Ilfi.
“Kalau kamu apa Fa ?,” Tanya Lovia.
“Hmmm….apa ya ? Sama aja deh kaya Ilfi,” Ilfa menjawab.
“Ok deh!” Seru Lovia.
Sambil memesan makanan, ia juga tidak lupa untuk memesan makanan untuknya.
Setelah pesanan datang…dengan cepat mereka melahap semua makanan yang dipesannya. Teng … teng …, jam istirahat selesai.
Sepulang sekolah ……”Asalamu’allaikum … bu,Via pulang,” Terdengar suara Lovia.
“Waalaikum salam…eh,kakak sudah pulang. ya sudah cepat mandi sana, habis itu makan ya. Ibu sudah siapkan makanan kesukaan kamu,”  Ibu menjawab salam Lovia sambil menyuruhnya mandi. Seperti biasanya, jika sepulang sekolah ia harus mandi, karena diluar sana banyak kuman. Oh,iya Lovia mempunyai adik perempuan,namanya Elifa. Usia mereka beda 3 tahun,sekarang Lovia sudah berusia 8 tahun,berbeda dengan adiknya yang masih berusia 5 tahun.
Syurrr……terdengar suara shower dari dalam kamar mandi,lalu....
”baby,baby,baby oh...” Hihi.. Lovia mulai bersenandung.Selesai mandi,Lovia turun ke bawah untuk makan siang.
“Wah .. wah .. wah .. ternyata sudah pada nungguin ya? Maaf aku terlambat hihi..”
Seru Lovia kepada keluarganya yang sedang menunggu diruang makan.
“Iya nih,kakak lama banget sih mandinya,aku kan laper.” Komentar Elifa yang sedang kelaparan.
Lalu Lovia menatap Elifa,
“Aduh maaf, ya, de, ya udah sekarang kan kakak udah ada disini.Ayo kita makan.”
Dengan cepat,ia langsung mengambil makanan untuknya,sampai-sampai Ayah,Ibu,dan Elifa menatap Lovia dengan wajah kebingungan.Ibu bertanya.
“Kak,kok terburu-buru sekali sih,memang nya mau kemana?”
“Iya tuh,memangnya kenapa,kaya orang kelaparan saja.” Tanya ayah yang sedang menyeruput kopi panas buatan ibu.
“Habis nya Kakak laper,sih.”
“Oh,laper,ya gak usah segitunya kali,kak,nanti kalau nyenggol makanan lain ginmana?” Jawab ibu yang sudah mengerti kenapa Lovia terburu-buru.
Ketika mendengar nasihat ibu Lovia mulai menyadari kalau ternyata yang dilakukannya tadi itu tidak baik.
“Eh…iya maaf,ya udah deh nanti kakak gak akan kayak gitu lagi.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar